Kamis, 25 September 2008
My Poem
Ketika lisan tak dapat lagi berkata……….
Ketika pikir tak mampu lagi mengembara…..
Ketika mata tak harap lagi sinaran dunia….
Dan ketika hati yan menjadi raja, membawa angan merenda cinta….
Ketika hidup dirasa bermakna…
Ketika langkah menyapu asa…..
Merenda cinta menggapai sukma…….
Tak henti mengembara…
Hingga menemukan telaga cinta……..
Yang takkan pernah berhenti memancarkan cahaya
Sebagai pelepas dahaga….(Ree, ba’da isya)
Ketika hati sebening embun pagi.
Tak kuasa ku melepas pergi.
Cinta sejati tumbuh dari kebeningan hati.
Menenangkan saraf-saraf diri yang selalu ingin menghidupi.
Tatkala hati sebening kaca.
Indah terukir senyum diwajah.
Pesona keteduhan membasuh kegundahan jiwa
Kelembutan menjelma bagai mimpi indah
Tak ingin Lepas…………(Ree,sunday morning)
Bulan RamadhanMu akan segera berlalu ya Rabb….
Semakin ku memaknai langkah yang kulalui..
Semakin kutemukan hakikat hidup yang sementara waktu ini…
Semakin besar syukurku pada nikmat dan kasihMu ya Rabb………
Semakin sulit ku meninggalkan kenangan dahulu………
Semakin sulit bagiku untuk mekangkah ke hariMu yang lain ya Rabb……
Ya Rabb..Hari ini matahariMu enggan bersinar…..
Tiupan angin lembut membelai dedaunan…
Suasana teduh menaungi bumiMu Ya Rabb…
Enggan ku berpisah dari RamadhanMu ya Rabb…
Enggan ku menjauh dari bulan Suci penuh rahmat dari Mu….(Ree, friday night)
Tiupan angin sore berderap lembut, menyapa kisi-kisi ruang hampa.
Kuterpekur dalam diam….
Ku takut umurku tidak mendatangkan kebaikan untuk diriku….
Ku takut satu detik yang hadir berlalu tanpa makna….
Ku takut lisan ini mengurangi kesucian hati……
Dalam diam kuhadirkan lantunan ayat-ayatMu dilubuk hatiku…….
Dalam diam, kucoba maknai tiap derap langkah kaki…
Dalam diam kutemukan beribu hikmah dalam ketetapanMu
Dalam diam kucoba rangkai impian besar dalam ingatan…
Dalam diam, kucoba telesuri hakikat ilmuMu….
Dalam diam, kucoba reguk cahaya cintaMu……..
Dalam diam, hanya zikirku yang membuatku selalu tenang…….
Menjalani hari bertabur kedamaian. (Ree, Friday)
Remember n Do It
“Yang berkata (dengan hati yang yakin), bila bencana menimpa dirinya, “Sungguh kita adalah milik Allah, dan kepadaNya kita kembali” (QS. Al-Baqarah 2:156)
Taburlah gagasan, Petiklah perbuatan.
Taburlah perbuatan. Petiklah kebiasaan.
Taburlah kebiasaan, Petiklah karakter.
Taburlah karakter, Petiklah nasib.
“Disiplin pribadi adalah suatu hal yang datang terlebih dahulu. Pemimpin tidak akan berhasil memimpin orang lain apabila ia belum berhasil memimpin dirinya sendiri. Pemimpin harus mampu dan berhasil menjelajahi dirinya sendiri, mengenal secara dalam dirinya sebenarnya. Sebelum ia memimpin ke luar, ia harus lebih dahulu memimpin ke dalam”.
Orang dengan ketangguhan pribadi, tidak akan mengizinkan hatinya untuk sakit akibat berbagai hal yang terjadi disekitarnya.
Orang-orang yang berkata,” Tuhan kami adalah Allah, kemudian berjalan lurus (di jalan Allah), akan turun kepada mereka para malaikat (sambil berkata), Janganlah takut dan janganlah berduka cita, tapi terimalah berita gembira tentang surga yang dijanjikan kepadamu”.(QS. Fushilat 41:30)
Orang-orang yang berkata,” Tuhan kami adalah Allah, kemudian berjalan lurus (di jalan Allah), akan turun kepada mereka para malaikat (sambil berkata), Janganlah takut dan janganlah berduka cita, tapi terimalah berita gembira tentang surga yang dijanjikan kepadamu”.(QS. Fushilat 41:30)
Rabu, 17 September 2008
ria saputri dalam dunia maya
Ass...hai hai ini ria, pa kabar semua???? mau buat blog n sebarin tulisan yang bermutu nih..
mudah2an bisa bermanfaat buat siapa aja ^_^
mudah2an bisa bermanfaat buat siapa aja ^_^
Langganan:
Postingan (Atom)