Selasa, 16 Agustus 2011

SEJUMPUT TANYA DISELA WAKTU

Jauh sebelum diri bertanya dengan pertanyaan apa,kenapa, dan untuk apa kehidupan ini harus dijalani..terkadang setiap waktu yang datang dan berlalu,seharusnya muncul pertanyaan "sudahkah waktu yang telah dilalui tadi benar2 dimanfaatkan sebaik mungkin? Ataukah hanya sekedar diisi dengan rutinitas yang seharusnya ada tanpa makna dan hilang begitu saja seolah-olah memang untuk itulah waktu itu ada..Datang dan sejenak kemudian berlalu tanpa menyiratkan apa2..kesibukan demi kesibukan telah berhasil melenyapkan esensi waktu..tanpa ada jawaban untuk pertanyaan "apa,kenapa dan untuk apa"...mungkin disaat akhir kehidupan kita pertanyaan ini berhasil kita jawab sehingga menemukan setitik cahaya yang akan mengantarkan kita ntk kembali padaNya.

Minggu, 25 Januari 2009

Ikhlas



Manusia harus bisa menerima setiap kondisi yang akan dan pasti dilaluinya sepanjang hidup di dunia. Namun, ketika kondisi pelik dan kondisi yang tidak menyenangkan datang menyapa, biasanya manusia menanggapinya dengan berkeluh kesah dan terkadang sedih yang berkepanjangan.


Sehingga menjadi buah pikiran yang dapat mengganggu rutinitas yang dijalani. Dan semakin nistanya manusia, tatkala menghakimi Allah sebagai zat yang tidak adil..


Na’udzubillah…


Padahal, sudah sunatullah dimana ada kesulitan, pasti ada kemudahan sesudahnya..dan begitu sebaliknya…Tapi karena memang tabiat jiwa manusia yang cendrung pada suatu kemudahan, kesenangan dan kelancaran hidup, sehingga satu saja kesulitan yang ada menyebabkan manusia dengan cepat berpaling.


Dan sungguh beruntung, jika hamba-hambaNya mampu bertahan dengan segala kondisi yang ada..karena memang kita selaku hambaNya tak bisa memilih akan takdir apa yang akan dijalani..Dan sesungguhnya, segala ketakutan, kekhawatiran dan kecemasan, sangat jauh berkurang ketika gelombang otak dan jiwa kita sedang berada dalam kondisi yang lebih ikhlas..

Jumat, 02 Januari 2009

Seperti tahun-tahun sebelumnya,
tahun baru merupakan momen pergantian tahun yang tak luput dari berbagai perayaan meriah di berbagai belahan dunia...

Alangkah indahnya momen itu kita lewatkan dengan sedikit perenungan dan muhasabah diri....

Menilik kembali perjalanan hidup yang sudah dilalui setahun lampau...

Dari sekian harapan yang direncanakan untuk dapat terealisasi dan harapan-harapan lain yang ingin diwujudkan di tahun-tahun yang akan datang....

Namun dari seluruh harapan itu, sudahkah landasannya semata-mata untuk menggapai ridho Ilahi...??? SUDAHKAH...???
Pertanyaan ini benar-benar menyentak relung hatiku...

Banyak hal yang membuat kita patut berucap syukur, tidak sekedar di lisan tapi juga berupa pembenaran di hati berwujud keyakinan yang semakin kuat atas segala kemurahan_Nya....

Dia tidak pernah berharap lebih pada hamba-hamba_Nya. Dia hanya memiliki sedikit pinta. Dia hanya mau hamba_Nya beribadah penuh kepasrahan diri dan selalu yakin akan keberadaan_Nya. Dia tidak pernah berharap lebih, sedikit saja terucap rasa syukur dari bibir seorang hamba atas karunia_Nya, justru Ia semakin menambah kenikmatan itu dengan yang lebih baik dari nikmat sebelumnya...

Alangkah Agungnya Dia yang Maha Kuasa atas segala perkara....

Tidakkah kita merasa malu pada_Nya
Pantaskah kita berkeluh kesah dan berputus asa Atas takdir_Nya, jika dibanding dengan segala kemudahan yang telah dan masih akan diberi_Nya untuk kita...???
Pantaskah kita menyalahkan takdiryang telah ditetapkan_Nya untuk kita dikehidupan ini...??? PANTASKAH...???

Cintailah Dia seperti halnya kita mampu mencintai diri sendiri dan orang lain, bahkan seharusnya bisa lebih dari itu semua...

Mulailah mengingat-ingat dan mensyukuri kembali satu persatu nikmat_Nya pada hidup kita hingga deti ini....

Nikmat hidup dengan udara segar berlimpah di sekeliling kita, nikmat karena masih dicukupkan kebutuhan lahiriah kita, nikmat dengan masih tersedianya kesempatan untuk bisa berkumpul bersama keluarga tercinta.
Dan banyak kenikmatan lainnya, yang kalau kita mau jujur, pasti tidak terhitung jumlahnya.
Namun tiada kata terlambat untuk bisa berbuat lebih baik dari sebelumnya...

Cobalah menyadari sedikit demi sedikit kelemahandan kekhilafan kita, yang tanpa disadari terkadang membuat kita lupa. Apalagi kira-kira yang patut kita perbaharui dalam hidup dan kehidupan kita. Sehingga terkadang menjadi penghalang bagi_Nya untuk bisa lebih mencintai kita, membuat mata hait kita buta dan hampa untuk sekedar manghayati keAgungan segala ciptaan_Nya....

Mulailah saat ini juga, jangan pernah menunda walau sedetik saja, karena sesungguhnya kematianpun tak pernah ditunda kapan saatnya menghampiri kita...

Minggu, 28 Desember 2008

Kebahagian Sang Pencinta


Hal yang paling membahagiakan bagi seorang pencinta adalah memberikan kebahagiaan pada orang yang dicintai..

Dia selalu hadir disaat orang yang dicintai butuh sandaran dari dirinya

Dia rela menanggung derita demi kebahagiaan orang yang dicinta.

Dia selalu ingin berbuat yang terbaik untuk orang yang dicintai...

Kesejukan hatinya mampu meluruhkan dahaga bagi jiwa orang-orang yang dekat dihatinya...

Senyum dan kehangatan yang terpancar di wajahnya menenangkan kegundahan hati orang yang dikasihi...


Itulah cinta sejati yang lahir dari kebeningan hati, cinta yang tak mengenal balas budi

Seperti air yang selalu mengalir menumbuhkan kehidupan abadi dan penuh makna bagi orang-orang yang membutuhkan dan mengharapkan kehadirannya


Inilah kekekalan cinta yang selalu dipupuk atas dasar kasih sayang tulus pada Sang Maha Pencipta

Minggu, 26 Oktober 2008



Dia datang atas izin-Nya...

Allah mempertemukanku dengannya melalui mimpi berbalut asa yang selalu kurajut di malam-malam panjang tatkala bermesraan dengan-Nya...

Semula kutakut untuk meminta..

Tak hendak melukai...Tak hendak menduai...Tak kuasa untuk berbagi..

Tapi dalam penghambaan jiwa dengan setulus hati, disertai niat suci.

Genangan air mata membingkai, seiring doa mewakili kehendak hati yang tak terbendung lagi..

Dia mamahami, tanpa bisa kusadari..

Dia memaklumi, tanpa bisa kumengerti.

Dan atas kuasa-Nya, ku dipertemukan dengan seorang kekasih-Nya..

Wahai kekasih Allah..

Banyak pinta yang kulantunkan atas nikmat ini...

Semailah cinta ini dengan benih-benih Ilahi, kasih sayang sepenuh hati...

Jagalah cinta ini menjadi abadi, sekekal cinta yang selalu bersemi indah...

Rawatlah cinta ini agar tumbuh menggiring berkah untuk duniawi..

Bingkialah cinta ini, berbalut cinta yang Maha Tinggi dari Sang Pencipta diri...



"Seseorang akan bersama dengan orang yang dicintainya"(Muttafaqalaih)




Sabar untuk segala hal sangatlah penting.


Semua berharap apa yang menjadi kegelisahan di hati segera terselesaikan.


Semua berharap apa yang dijalani adalah jalan yang indah dan tak berliku.


Hidup ke depan penuh liku...


Yang tak sanggup berkelahi dengan waktu, akan mudah diseret arus waktu.


Hingga tak bisa berbuat apa-apa..


Menghindar...


Apakah alternatif yang bagus..???


Semua berpulang pada diri kita.


Semua yang terlihat, semua yang terdengar dan semua yang dirasa, melukiskan hikmah yang mendalam bagi insan-insan yang mendamba cahaya, yang mendambakan cinta-Nya...


Rabu, 22 Oktober 2008

Satu Episode dalam Perjalanan Panjang


Seekor kucing tua berbulu belang hitam terpaku diam menikmati udara hangat dari perapian kayu yang sedang menyala. Kucing itu diam seperti patung dengan kepala menekur karena menahan kantuk.

Ditengah udara dingin pagi desaku dan hujan yang beberapa hari ini tidak berhenti turun, membawa anganku menerobos celah mimpi yang begitu panjang..

Angin yang berhembus , diam-diam menyerbu masuk menyatu dengan darah yang mengalir dalam tubuhku, membuat tangan dan kakiku terlihat semakin pucat. Kubawa langkah kaki menikmati suasana pagi dengan memanjakan mata kearah hamparan padi yang mulai menguning..Indah sekali….berpadu dengan latar yang elok dan memukau hati. Sebuah potret alam yang sungguh mempesona dan menyihir jiwa.

Perlahan-lahan sinar matahari menyebar kekuasaannya, mengusir dingin yang diam-diam mengalah dan pergi… Perlahan kuputar pandangan kearah kucing belang hitam yang diam menghangatkan tubuhnya.. Kucing itu masih di sana, sendiri dan seperti tak terusik dengan ketenangan pagi…

Suara-suara binatang kecil tak kalah merdunya, menebar pesona membentuk sebuah orkestra alam yang tak tertandingi..

Seketika ku terkesima dalam diam, hanyut dengan pemikiranku sendiri…

KekuasaanMu benar-benar mampu menundukkan keangkuhan dan kesombongan jiwa, Ya Allah….Kesempurnaan ini memang hanya MilikMu ya Rabb…dan Kau tak pernah berhenti menabur nikmatMu ditengah-tengah kefanaan dunia yang terkadang membuat hambaMu terlena….

Sinar matahari perlahan meredup, ditutupi awan hitam yang diam-diam ingin menyusup…Tetes-tetes hujan rahmatMu bergerak lembut membasahi pagi yang ingin beranjak pergi….

Terlintas sebuah doa yang selalu kupendam dihati dan seketika itu juga kuucap sepenuh hati..kuberharap harapan yang ada benar-benar terjadi dan menumbuhkan kedewasaan dalam cinta dan diri……

( Ree_Harapan hati/syawal 1429 H )

“Bagaimana engkau menginginkan sesuatu yang luar biasa padahal engkau sendiri tak mengubah dirimu dari kebiasaanmu?

Kita banyak meminta dan banyak berharap pada Allah, tetapi sibuknya meminta kadang membuat kita tak sempat menilai diri sendiri. Padahal kalau kita meminta dan berakibat kita mengubah diri, Allah akan memberikan apa yang kita minta.

Karena sebetulnya doa itu adalah pengiring agar kita bisa mengubah diri.

Jika kita tidak pernah mau mengubah diri menjadi lebih baik, tentu ada yang salah dengan permintaan kita. (Dikutip dari buku “Aa’Gym dan Fenomena Darut Tauhid”)

Senin, 20 Oktober 2008

Ketika kau mencoba mendekat
Cahaya itu mulai menghampiri
Sedikit harapan kau dapati

Kaum oposisi tak akan tinggal diam melihat laku seperti itu

Rayuan...., Jebakan....., Bujukan....
Semua yang membuatmu lupa telah menanti
Jiwa di dalam raga dihadapkan pada semua itu

Kau belajar dari gelap yang selama ini menghibur
Dan nyala lilin kecil dulu yang sempat terlupakan,
Terus mendampingi kemana kau pergi

Ketika kau terus mendekat
Tabir itu semakin tipis
Dan
Musnah ditelan keyakinan






By.
Novrinaldi
Yogyakarta, 14 maret 2003, .................

Mencari Cinta sejati

Gelap mulai menutupi siang yang sudah bercerita
Mentari berpamitan pada bintang sang mutiara malam
Para Pencinta berlarian menjauhkan lambung mereka dari tempat tidur*
Membasuh jiwa dengan air suci
Menenggelamkan diri dalam kenikmatan
Berharap, memohon, meminta dengan pemilik cinta sejati

Dalam keheningan
Mereka menceburkan diri
Hingga air mata tak berhenti mengalir
Sampai membasahi jenggot mereka

Setetes air mata adalah kenikmatan tiada tara




* Q.S. AS-Sajadah [32] : 16




By.
Novrinaldi
Subang, 29 November 2007, 06.15 pm

Untukmu wahai anak

Wahai anak…
Tahukah engkau atas izin siapa engkau bisa menjadi seperti saat sekarang ini…?

Wahai anak…
Tahukah engkau siapa yang diutus untuk menunjukkan jalan yang benar bagi orang-orang yang mau berfikir…?

Wahai anak…
Tahukah engkau dimana engkau mengetahui furqan antara yang haq dengan yang bathil…?

Wahai anak…
Ingatkah engkau bagaimana seorang ibu tidak tidur siang dan malam untuk menjaga mu dari gigitan nyamuk…?

Wahai anak…
Ingatkah engkau bagaimana seorang ayah bermandikan keringat untuk membelikan susu untukmu…?

Wahai anak…
Ingatkah engkau bagaimana orangtuamu meneteskan air mata agar kau tidak mengeluarkan air mata…?

Wahai anak…
Ingatkah engkau siapa yang memberi tahumu tentang perkalian,, tentang daun yang menyerap air dari dalam tanah, dan tentang dunia ini…?


“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
(Q.S. Arrahman [55])





By.
Novrinaldi
Subang, 25 November 2007, 08.30 pm

!!!!!!!!!!!!!!!!

Jika kusemai bibit di pagi hari
Aku berharap memetik hasil diwaktu sore
Diwaktu senja aku tersenyum
Malam datang, aku ”bercanda” dengan belahan hati





By.
Novrinaldi
Yogyakarta, ..........................................

"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (QS. Al-Kahfi: 110).

Sabtu, 18 Oktober 2008

Perpisahan [ Kematian ]

Disaat jiwa menceraikan raga
Air mata seolah tertuju hanya padanya
Setumpuk harta hanya untuk membeli sehelai kain putih
Raga yang akan membusuk dibalut pasrah
Terbaring dalam kesendirian dan kesepian
Dalam lubang yang gelap
Menari dalam ketakutan
Tertawa dalam ketidak berdayaan

Para punggawa akan bertanya tentang masa yang telah dihabiskan
Tentang tuntunan dan panutan

Wahai jiwa
Ceraikan aku ketika sedang dihadapan_Nya

Wahai jiwa
ceraikan aku disaat menghambakan diri untuk_Nya

Wahai jiwa
ceraikan aku dikala aku sudah tulus mencintai_Nya



By.
Novrinaldi
Subang, 11 Desember 2007, 05.30-06.45 pm







Berbicara Dengan Jiwa



Jangan kau ajarkan aku akan keindahan
Kalau itu akan menghinakan aku

Ingatkan saja aku akan ”akhir”
Yang tidak akan memberikan kesempatan kepada siapapun untuk bicara

Aku butuh cahaya
Walaupun hanya dari lilin kecil
Asal dia mau setia menemani aku sampai ke ujung jalan penantian


By.
Novrinaldi

Subang, 10 Maret 2008, 10.00 am




"Setiap jiwa akan merasakan kematian?"

(QS Ali 'Imran [3]: 183)

"Sesungguhnya negeri akhirat itu adalah al-hayawan (kehidupan yang sempurna" (QS Al-'Ankabut [29]: 64).




"Sesungguhnya akhirat itu lebih baik untukmu daripada dunia"

(QS Ad-Dhuha [93]: 4).


"Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, 'Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar' (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri)"

QS Al-Anfal [8]: 50)

"Kesenangan di dunia ini hanya sebentar, sedang akhirat lebih baik bagi orang-orang bertakwa, dan kamu sekalian (yang bertakwa dan yang tidak) tidak akan dianiaya sedikitpun (QS Al-Nisa' 14]: 77)





Dari Auf bin Malik ia berkata: Saya telah mendengar Rasulullah SAW - setelah selesai shalat jenazah bersabda,”Ya Allah ampunilah dosanya, sayangilah dia, maafkanlah dia, sehatkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah kuburannya, mandikanlah dia dengan air es dan air embun, bersihkanlah dari segala kesalahan sebagaimana kain putih bersih dari kotoran, gantikanlah untuknya tempat tinggal yang lebih baik dari tempat tinggalnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka.” (HR Muslim).





"Kematian, yang dikenal sebagai berpisahnya ruh dari badan, merupakan sebab yang mengantar manusia menuju kenikmatan abadi. Kematian adalah perpindahan dari satu negeri ke negeri yang lain, sebagaimana dirtwayatkan bahwa, "Sesungguhnya kalian diciptakan untuk hidup abadi, tetapi kalian harus berpindah dan satu negen ke negen (yang lain) sehingga kalian menetap di satu tempat." (Abdul Karim AL-Khatib, I:217)

Aku merindukan_Mu

Aku selalu bertemu dengan-Nya setiap malam tiba
Disaat jutaan pasang mata tak kuat menahan beban yang menggantung
Disaat hening menyelimuti alam
Dan ketika alam bertasbih memuja Penguasanya
Mengadukan hari-hariku
Memohon sesuatu yang semuanya diluar kemampuanku untuk terpikirkan

Akan ada tangisan bathin ketika aku merasakan sangat dekat dengan_Nya
Membangun penyesalan atas sesal yang telah dibangun

Tak mungkin akan terpikirkan olehmu untuk lari memilih jalan atas kemauan
Karena akan hanya ada satu jalan untuk makhluk yang terlatih

Aku selalu bertemu dengan_Nya setiap malam tiba
Saat-saat romantis membuat tangis yang selalu dinanti
Saat-saat romantis membuat tangis dan berakhir dengan cinta yang tulus





By.
Novrinaldi
Subang, ..........................................




Wahai raga yang hina
Menangislah setiap malam tiba
Berharaplah air mata akan memadamkan api neraka
Menyejukkan ubun-ubunmu, menenangkan gumpalan darah yang selalu kau bawa

Wahai raga yang di balut dosa
Pasrahkanlah diri dengan semua ketidaksempurnaan
Bercengkrama dengan zat yang Maha Sempurna

Wahai raga yang ditemani jiwa
Tumpuklah maharmu untuk melamar bidadari-bidadari syurga





By.
Novrinaldi
Subang, 03 Desember 2007, 05.40 pm


.......Tiga hal yang menebus dosa adalah menanti shalat seusai shalat, menyempurnakan wudhu dalam cuaca dingin, dan melangkahkan kaki menuju shalat berjamaah. Tiga hal yang meninggikan derajat adalah memberi makam orang lain, menyebarkan salam kedamaian dan Shalat malam ketika orang lain sedang tidur” ( HR.Al-Thabarani ).

”Puasa yang paling utama adalah setelah puasa pada bulan Ramadhan adalah pada bulan Muharam. Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. ( HR. Muslim )

”Amalan yang paling disukai Allah adalah yang dilakukan secara rutin walaupun sedikit” ( HR. Muslim dan Ahmad )



"Selamat Berjumpa dengan Rabb Yang Maha Sempurna"

Kamis, 16 Oktober 2008

The Dreams of My Life

Ku tak pernah takut menghadapi apapun juga, selama Dia ada dihatiku…

Ku bisa setegar batu karang di tepi pantai, karena ku yakin cintaku padaNya sekokoh pijakan gunung-gunungNya yang menjulang…

Ku tak pernah ingin menangis dan hanyut dalam permasalahan duniawi, karena cintaku padaNya tak pernah bertepi…

Jika airmata menetes dipipiku,

Ku berharap airmata itu adalah air mata pengharapan akan belas kasih dan rasa sayangNya…

Jika ku bersedih dan berkeluh kesah akan takdir dariNya,

Ku berharap rasa itu tidak mengurangi hakikat cintaku padaNya…

Cinta yang kutanam dan kupupuk untukNya, takkan pernah kutukar dengan Apapun yang ada di dunia ini, untuk selamaNya…

Ku bisa hidup tanpa cinta dari Seorang hambaNya…

Tapi ku tak bisa hidup tanpa Nafas dariNya………..

(Ree_My deep heart/1008)

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, nisacaya aku ingat pula kepadamu" (Q.S. Al-Baqarah : 152)

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati akan menjadi tenang"(Q.S. Ar-Ra'du : 28)

"Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (Ali Imran: 31)

"Dan, Bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat dimalam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar)".(Q.S. Ath-Thur : 48-49)

"Tidaklah beriman (secara sempurna) salah seorang dari kamu sehingga aku lebih ia cintai daripada orangtuanya, anaknya dan segenap manusia." (HR. Al-Bukhari)

"Jika kecintaanmu itu sejati, niscaya engkau akan menta'atinya.
Sesungguhnya seorang pecinta, kepada orang yang dicintainya akan selalu ta'at setia."

"Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu terdapat segumpal daging. Bila ia baik maka akan baiklah seluruh jasad itu, dan bila ia rusak maka akan rusaklah seluruh jasad itu. Ketahuilah, ia adalah hati." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

My Stars

Bintang-bintang yang berpijar di langit pada kegelapan malam.

Titik cahayanya seakan-akan tak pernah pudar.

Dia tak peduli, bahwa akan tergantikan…

Setia menabur selaksa mimpi terang.

Tanpa disadari, kerlipan cinta darinya membuatku hanyut dan ingin segera memetiknya.

Anganku lepas…

Jiwaku seakan terbang…

Ingin kurengkuh cahaya cintanya.

Ingin kuberitahukan padanya, bahwa aku ada dan akan selalu ada menantikan senyuman abadinya..(Ree_Monday night)

"(Tuhan) Yang Maha Pemurah serta melimpah-limpah rahmatNya" (Q.S. Ar-Rahman :1)

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Q.S. Ar-Rahman : 13, 16,18,21,23,25,28,30,32,34,36,38,40,42,45,47,49,51,53,55,57,59,61,63,65,67,69,71,73,75,77)

"Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan".(QS. Ar-Rahman (55) : 29)

Me n Child with Autism

Mengajar anak-anak autis bagiku bukan sekedar sikap tegas dan rasa sabar, tapi sampai sejauh mana kita mampu memahami mereka, memahami mereka ketika sedih, memahami mereka ketika senang, dan terlebih memahami mereka ketika sakit…

Hati dan jiwa mereka sungguh teramat bening dan suci. Mungkin tak salah jika kusebut mereka sebagai anak-anak surga dan penolong bagi orangtua mereka kelak.

Mencoba masuk ke dalam dunia mereka, menyelami apa yang mereka rasa, meski terkadang hal ini begitu sulit bagiku dalam kondisi2 tertentu.

Hal yang paling membuatku sangat terharu, saat mereka larut dalam sebuah situasi yang kuciptakan sendiri, sementara mereka menyambutnya dengan sikap antusias dan tawa yang tulus. Ini kuungkapkan dari pengalamanku mengajak anakku, Ecia yang cantik jelita menari mengikuti irama lagu, hingga ku mendapatinya hadir bersamaku menikmati apa yang kami lakukan dan sejenak kudapati dia jauh dari dunianya sendiri.

Menjadi terapis bagi anak autis, menjaga ketulusan dan kebeningan hati adalah salah satu hal terpenting dalam melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan lebih intens. Pancaran mata mereka seakan-akan dapat mendeteksi setiap arti dari tatapan mata yang berbicara.

Suatu waktu, limpahan kasih sayang yang tulus dari siapapun seakan-akan mampu menjadi oase yang menyejukkan ditengah2 upaya mereka untuk selalu menciptakan dunia sendiri yang nyaman dan jauh dari gangguan…

“Q O L B U”


Ketulusan hati ibarat hidangan cinta dihiasi permata.

Merekahkan senyum tatkala tawa dan gundah gulana

Merengkuh cahaya yang sinarannya tak pernah memudar

Memaknai setiap jalan dengan ketulusan jiwa

Berharap akan cinta yang memuaskan rasa

Barisan kata tak lagi membahana, tatkala ketulusan hati sudah mewarna

Disaat hati menjadi raja, menguakkan kefanaan yang menyesakkan dada

Ketulusan hati hadir mendinginkan jiwa yang senantiasa membara

Mengurai rasa, bagai titik cahaya menelusuri ruang maya

Menyebar aroma menyatukan setiap fitrah manusia.

(Ree)

Selasa, 07 Oktober 2008

Senandung Alam


Matahari masih senantiasa tersenyum memberikan kemilaunya,

Angin masih bertiup lembut berlari dari suatu ruang ke ruang lain

Dengan riang menyebar berjuta senyuman yang dimilikinya.

Bukit-bukit dikejauhan sana masih berdiri gagah, memamerkan kekokohannya

yang senantiasa terjaga dengan kemilau hijau memberi kesejukan pada mata..

Alam masih tetap memainkan perannya, membanggakan keistiqomahannya dihadapan manusia…

Dan lagi-lagi ……ku merasa tak berarti di hadapan mereka.

Petikan Hikmah Menjelang Fajar……………………………………………

Ketika subuh masih menyulam mimpi.

Subuh yang dingin dengan ketenangan elok menentramkan jiwa

Sesekali ditingkahi bunyi pekikan kodok, tiupan angin lembut masih setia mengantar tidur jangkrik2 di luar sana.

Terkadang diikuti kokokan ayam jantan yang menandakan pagi akan segera datang.

Kembali kusulam selaksa kemurnian yang berpadu dengan kesabaran.

Kupeluk erat kedua kakiku dengan punggung bertumpu pada kursi empuk ruang tengah.

Denting jarum jam terus berlari dan seakan-akan berusaha menggapai pagi.

Tapi aku sama sekali ingin berlama-lama merajut mimpi2 dari keheningan subuh ini, dan aku sama sekali tak ingin beranjak.

Sudah ¼ jam berlalu dan aku masih terpaku di tempat duduk ini.

Aku bertanya “kesabaran, sampai kapan benihmu akan tetap bertahan?

Seindah-indahnya bunga mekar takkan pernah tumbuh , jika tidak dipupuk dengan tangan-tangan telaten penuh kesabaran sebelumnya.

Karena, bisa saja tangan itu menghancurkan serta merenggut nyawanya seketika dan bunga tak bisa berbuat apa-apa.

Dan andaikan bunga itu “aku” lalu siapakah tangan itu?

Aku seketika bergidik membayangkannya…

Aku berpikir, bisa saja dengan mudah Allah menjelma menjadi sosok tangan terhadap bunga itu, menghancurkan serta merta merenggut nyawanya.

Lalu apa daya ???

Aku tak pernah menafikan datangnya kematian itu.

Aku juga tak pernah ingin menafikan keberadaan Nya yang sewaktu2 bisa berbuat apa saja padaku yang hanya seorang makhluk tak berdaya yang pernah tercipta dariNya.

Dan apakah aku salah jika berusaha mengejar cintaNya, kasihNya, dan berharap tangan2Nya mempercantik diri ini, hingga mekar seperti bunga…

Apakah aku salah, teman?

Begitu banyak bunga yang mekar dan begitu banyak bunga yang masih tetap bertahan.

Karena Apa??

Karena tangan2 manusia selalu berharap bunga itu tumbuh dan tumbuh, memperlihatkan sosok yang cantik, indah dipandang mata.

Manusiapun tersenyum, ketika bunga2 yang selalu dirawatnya tersenyum kepadanya dengan tubuh yang telah kokoh dan indah.

Tapi alangkah bodohnya aku, aku dengan segala bekal yang dititipkanNya, sebenarnya mampu berbuat apa saja pada diriku sendiri

Aku bisa menggapai dunia dengan tangan anugerah dariNya.

Aku bisa menggapai apa yang kukehendaki dengan sedikit usaha dan Dia akan memudahkanNya selagi aku masih bergantung pada keyakinan akan kekuatanNya..

Dan aku juga bisa membawa diriku menyelami mimpi2 sekedar pemuas nafsu.

Aku bebas ingin membawa diriku kemana …

Dan setelah kutahu, bahwa kejahatan itu selalu menyakitkan…

Apakah aku akan tetap ingin memilihnya.

Dan setelah kusadari kebaikan itu melembutkan kalbu…

Tidakkah aku ingin menggapainya ?????