Air mata seolah tertuju hanya padanya
Setumpuk harta hanya untuk membeli sehelai kain putih
Raga yang akan membusuk dibalut pasrah
Terbaring dalam kesendirian dan kesepian
Dalam lubang yang gelap
Menari dalam ketakutan
Tertawa dalam ketidak berdayaan
Para punggawa akan bertanya tentang masa yang telah dihabiskan
Tentang tuntunan dan panutan
Wahai jiwa
Ceraikan aku ketika sedang dihadapan_Nya
Wahai jiwa
ceraikan aku disaat menghambakan diri untuk_Nya
Wahai jiwa
ceraikan aku dikala aku sudah tulus mencintai_Nya
By.
Novrinaldi
Subang, 11 Desember 2007, 05.30-06.45 pm
Berbicara Dengan Jiwa
Jangan kau ajarkan aku akan keindahan
Kalau itu akan menghinakan aku
Ingatkan saja aku akan ”akhir”
Yang tidak akan memberikan kesempatan kepada siapapun untuk bicara
Aku butuh cahaya
Walaupun hanya dari lilin kecil
Asal dia mau setia menemani aku sampai ke ujung jalan penantian
By.
Novrinaldi
Subang, 10 Maret 2008, 10.00 am
"Setiap jiwa akan merasakan kematian?"
(QS Ali 'Imran [3]: 183)
"Sesungguhnya negeri akhirat itu adalah al-hayawan (kehidupan yang sempurna" (QS Al-'Ankabut [29]: 64).
"Sesungguhnya akhirat itu lebih baik untukmu daripada dunia"
(QS Ad-Dhuha [93]: 4).
"Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, 'Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar' (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri)"
QS Al-Anfal [8]: 50)
Dari Auf bin Malik ia berkata: Saya telah mendengar Rasulullah SAW - setelah selesai shalat jenazah bersabda,”Ya Allah ampunilah dosanya, sayangilah dia, maafkanlah dia, sehatkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah kuburannya, mandikanlah dia dengan air es dan air embun, bersihkanlah dari segala kesalahan sebagaimana kain putih bersih dari kotoran, gantikanlah untuknya tempat tinggal yang lebih baik dari tempat tinggalnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka.” (HR Muslim).
"Kematian, yang dikenal sebagai berpisahnya ruh dari badan, merupakan sebab yang mengantar manusia menuju kenikmatan abadi. Kematian adalah perpindahan dari satu negeri ke negeri yang lain, sebagaimana dirtwayatkan bahwa, "Sesungguhnya kalian diciptakan untuk hidup abadi, tetapi kalian harus berpindah dan satu negen ke negen (yang lain) sehingga kalian menetap di satu tempat." (Abdul Karim AL-Khatib, I:217)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar